Monday, 13 December 2010

Patofisiologi Ulkus Pada Kaki Diabetes



Diabetik neuropati merupakan gejala atau tanda gangguan fungsi syaraf perifer pada penderita diabetik yang bukan disebabkan oleh penyakit lain.  Dapat dibedakan menjadi neuropati sensorik, neuropati motorik maupun neuropati otonom merupakan faktor  yang sangat berperan pada kejadian timbulnya ulkus dan ganggren diabetikum.
Kerusakan pada serabut syaraf sensorik menyebabkan berkurang atau hilangnya sensasi rasa nyeri, tekanan sensasi suhu dan sensasi rasa dalam, sehingga trauma yang terjadi pada tungkai tidak dirasakan oleh penderita sampai menimbulkan ulserasi pada kulit.
Neuropati motorik dapat menyebabakan terjadinya kelemahan otot otot intrinsik pada jari jari kaki sehingga otot otot jari akan mengalami atrofi sehingga mengakibatkan deformitas serta perubahan struktur kaki yang pada bagian bagian tertentu akan menglami tekanan yang lebih besar. bagian bagian yang mengalami tekanan yang lebih besar inilah jika berlangsung bertahun tahun pada suatu saat akan mengalami ulserasi.
Neuropati otonom akan menyebabkan berkurang atau hilangnya sekresi kelenjar keringat yang dapat mengakibatkan kulit menjadi kering, pecah pecah dan mudah terinfeksi. selain itu gangguan sistem syaraf otonom ini juga dapat meningkatkan terjadinya shunting arteri vena sehingga akan menyebabakan aliran darah meningkat sehingga kulit terasa hangat.
Beberapa gejala klinis neuropati diabetik yang sering dikeluhkan penderita antara lain rasa nyeri, kebas kebas, rasa panas atau dingin, kulit tersa lebih sensitif dirasakan terutama malam hari. sedangkan tanda tanda yang sering didapat antara lain penurunan ambang rasa sakit,suhu, vibrasi, menyusutnya otot otot kecil di kaki, hilang atau berkurangnya sekresi kelenjar keringat serta timbulnya pelebaran pembuluh vena pada tungkai.
Penyakit pembuluh daraf perifer atau PVD merupakan faktor lain yang ikut berperan pada timbulnya masalah pada kaki diabetes. pada kondisis ini terjadi proses pembentukan aterosklerosis da dinding pembuluh darah sehingga terjadi penympitan atau bahkan sampai terjadi penyumbatan lumen dari pembuluh drah sehingga terjadi iskemik pada tungkai yang pada akhirnya mempermuda infeksi.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi proses terjadinya aterosklerosis pada pembuluh darah yaitu merokok, hipertensi, diabetes dan hiperkolesterlemia. pembentukan plague aterosklerosis pada dinding pembuluh darah dari kolesterol ini berlangsung perlahan lahan tapi progresif yang pada suatu saat akan menyebabkan penyempitan yang bermakna dari lumen pembuluh darah sehingga mengakibatkan penurunan aliran darah kedaerah distal dari pembuluh darah yang menyempit ini.
Faktor lain adalah infeksi yang harus segera diatasi karena dapat menyebabkan resiko terjadinya amputasi kaki. infeksi pada penderita diabetes memang akan cenderung lebih berat dibandingkan dengan yang bukan diabetes, hal ini dikaitkan dengan mekanisme pertahanan tubuh yang terganggu, struktur anatomi kaki yang terdiri dari banyak kompartemen yang bersekat sekat sehingga memudahkan terjadinya penjalan infeksi. sedangkan infeksi yang disertai dengan tanda tanda keterlibatan struktur jaringan dibawah kulit seperti otot, tendon, tulang atau sendi menunjukkan infeksi yang lebih dalam yang biasanya disertai dengan jaringan iskemik dan jaringan nekrotik biasanya kuman penyebab lebih dari satu.

No comments:

Post a Comment